Pada dinding-dinding dalam terowongan banyak rembesan air sehingga membuat ruangan selalu terisi air dengan ketinggian bervariasi mulai setinggi mata kaki sampai paha. Beragam cerita dan berbagai sumber beredar di masyarakat mengenai terowongan ini.
Namun, dalam pupuh 82 Kitab Negarakertagama dikatakan, Prapanca mencatat adanya pembukaan hutan di Surabana, Pasuruan, dan Pajang oleh Raja Wijayarajasa dari Kerajaan Wengker. Disebutkan pula Hayam Wuruk membuka hutan di Tigawangi. Di dua daerah yang terletak di Pare itu, saat ini masih terdapat candi untuk mengenang leluhur Hayam Wuruk. Candi Surowono untuk pendarmaan Bhre Wengker atau paman Hayam Wuruk, sedangkan Candi Tigowangi untuk mengenang Pangeran Matahun yang diduga putra Wijayarajasa. Terowongan Surowono sebenarnya adalah kanal atau sistem pengairan yang dibangun pada zaman kerajaan.
Dugaan ini dikuatkan dengan adanya fakta, terowongan bersambungan dengan sungai yang mengairi persawahan di Dukuh Sumberagung yang bersebelahan dengan Surowono. Bagi Kakak-kakak Jawa Timur yang mau berminat berkunjung ke Terowongan Surowono, menantang dan seru bisa kami tunjukan tempat dan jalan menuju ke Candi sekaligus terowongan. berbagai sumber
//Jurnalispaspramore
adem airnya, tp keren lokasinya dan penuh debaran
BalasHapuskeren
BalasHapusDeket rumahku, mampir jika bergiat lagi
BalasHapus