GUGUS DEPAN 01.123 01.124 MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 1 KEDIRI Jl. Stadion Canda Bhirawa 01 Pare
13 Nov 2012
TAHUN BARU ISLAM 1 MUHARRAM 1434 H
Bulan ini merupakan bulan pertama pada
sistem penanggalan Hijriyah atau kalender islam, jadi Permulaan Bulan Muharram merupakan
tahun baru Islam. Bulan Muharram menggantikan bulan
Dzulhiijah dan digantikan oleh Bulan Shafar. Sebaimana kita
ketahui Bulan Muharram merupakan bulan pertama dari tahun Hijriyah .Berikut ini
akan dipaparkan secara detail hal-hal yang barkaitan dengan bulan Muharram
Tersebut.
Kapan Bulan Muharram 1434 H / 2012 M
Bulan Muharram tahun 2012 ini akan
jatuh pada hari Kamis tanggal 15 November 2012 dan berakhir pada hari Jum’at
tanggal 14 Desember 2012.
Keistimewaan Bulan Muharram
Nabi Muhammad Saw bersabda, “Ibadah
puasa yang paling baik setelah puasa Ramadan adalah berpuasa di bulan
Muharram.” Meski puasa di bulan Muharram bukan puasa wajib, tapi mereka
yang berpuasa pada bulan Muharram akan mendapatkan pahala yang besar dari Allah
Swt. Khususnya pada tanggal 10 Muharram yang dikenal dengan hari
‘Asyura. Ibnu Abbas mengatakan, ketika Nabi Muhammad Saw hijrah dari
Makkah ke Madinah, beliau menjumpai orang-orang Yahudi di Madinah biasa
berpuasa pada tanggal 10 Muharram. Menurut orang-orang Yahudi itu, tanggal 10
Muharram bertepatan dengan hari ketika Nabi Musa dan pengikutnya
diselamatkan dari kejaran bala tentara Firaun dengan melewati Laut Merah,
sementara Firaun dan tentaranya tewas tenggelam. Mendengar hal ini, Nabi Muhammad
Saw mengatakan, “Kami lebih dekat hubungannya dengan Musa daripada kalian” dan
langsung menyarankan agar umat Islam berpuasa pada hari ‘Asyura. Bahkan dalam
sejumlah tradisi umat Islam, pada awalnya berpuasa pada hari ‘Asyura
diwajibkan. Kemudian, puasa bulan Ramadhan-lah yang diwajibkan sementara
puasa pada hari ‘Asyura disunahkan.Dikisahkan bahwa Aisyah mengatakan, “Ketika
Rasullullah tiba di Madinah, ia berpuasa pada hari ‘Asyura dan memerintahkan
umatnya untuk berpuasa. Tapi ketika puasa bulan Ramadhan menjadi puasa wajib,
kewajiban berpuasa itu dibatasi pada bulan Ramadhan saja dan kewajiban
puasa pada hari ‘Asyura dihilangkan. Umat Islam boleh berpuasa pada hari itu
jika dia mau atau boleh juga tidak berpuasa, jika ia mau.” Namun, Rasulullah
Saw biasa berpuasa pada hari ‘Asyura bahkan setelah melaksanakan puasa wajib di
bulan Ramadhan. Abdullah Ibn Mas’ud mengatakan, “Nabi Muhammad lebih
memilih berpuasa pada hari ‘Asyura dibandingkan hari lainnya dan lebih memilih
berpuasa Ramadhan dibandingkan puasa ‘Asyura.” (HR Bukhari dan Muslim). Pendek
kata, disebutkan dalam sejumlah hadist bahwa puasa di hari ‘Asyura hukumnya
sunnah.
Beberapa hadits menyarankan agar puasa
hari ‘Asyura diikuti oleh puasa satu hari sebelum atau sesudah puasa hari
‘Asyura. Alasannya, seperti diungkapkan oleh Nabi Muhammad Saw, orang Yahudi
hanya berpuasa pada hari ‘Asyura saja dan Rasulullah ingin membedakan puasa
umat Islam dengan puasa orang Yahudi. Oleh sebab itu ia menyarankan umat Islam
berpuasa pada hari ‘Asyura ditambah puasa satu hari sebelumnya atau satu hari
sesudahnya (tanggal 9 dan 10 Muharram atau tanggal 10 dan 11
Muharram). Selain berpuasa, umat Islam disarankan untuk banyak bersedekah
dan menyediakan lebih banyak makanan untuk keluarganya pada 10 Muharram.
Tradisi ini memang tidak disebutkan dalam hadist, namun ulama seperti Baihaqi
dan Ibnu Hibban menyatakan bahwa hal itu boleh dilakukan.
Bulan Muharram adalah bulan pertama
dalam sistem kalender Islam. Kata Muharram artinya ‘dilarang’. Sebelum
datangnya ajaran Islam, bulan Muharram sudah dikenal sebagai bulan suci dan
pada bulan ini dilarang untuk melakukan hal-hal seperti peperangan dan
pertumpahan darah.
Legenda Dan Mitos Bulan Muharram
Banyak legenda dari salah pengertian
yang terjadi di kalangan umat Islam menyangkut hari Asyura atau pada tanggal ke-10 pada bulan Muaharram,
meskipun tidak ada sumber otentiknya dalam Islam. Beberapa hal yang masih
menjadi keyakinan di kalangan umat Islam adalah legenda bahwa pada hari’Asyura
Nabi Adam diciptakan, pada hari ‘Asyura Nabi Ibrahim dilahirkan, pada hari
‘Asyura Allah Swt menerima tobat Nabi Ibrahim, pada hari ‘Asyura Kiamat akan
terjadi dan siapa yang mandi pada hari ‘Asyura diyakini tidak akan mudah
terkena penyakit. Semua legenda itu sama sekali tidak ada dasarnya dalam Islam.
Begitu juga dengan keyakinan bahwa disunnahkan bagi mereka untuk menyiapkan
makanan khusus untuk hari ‘Asyura.
Sejumlah umat Islam mengaitkan
kesucian hari ‘Asyura dengan kematian cucu Nabi Muhmmad Saw, Husain saat
berperang melawan tentara Suriah. Kematian Husain memang salah satu peristiwa
tragis dalam sejarah Islam. Namun kesucian hari ‘Asyura tidak bisa dikaitkan
dengan peristiwa ini dengan alasan yang sederhana bahwa kesucian hari
‘Asyura sudah ditegakkan sejak zaman Nabi Muhammad Saw jauh sebelum kelahiran Sayidina
Husain. Sebaliknya, adalah kemuliaan bagi Husain yang kematiannya dalam
pertempuran itu bersamaan dengan hari ‘Asyura.
Anggapan-anggapan yang salah lainnya
tentang bulan Muharram adalah kepercayaan bahwa bulan Muharram adalah bulan
yang tidak membawa keberuntungan, karena Husain terbunuh pada bulan itu. Akibat
adanya anggapan yang salah ini, banyak umat Islam yang tidak melaksanakan
pernikahan pada bulan Muharram dan melakukan upacara khusus sebagai tanda
ikut berduka atas tewasnya Husain dalam peperangan di Karbala, apalagi disertai
dengan ritual merobek-robek baju atau memukuli dada sendiri. Nabi Muhammad
sangat melarang umatnya melakukan upacara duka karena meninggalnya seseorang
dengan cara seperti itu, karena tindakan itu adalah warisan orang-orang pada
zaman jahiliyah. Rasulullah bersabda, “Bukanlah termasuk umatku yang
memukuli dadanya, merobek bajunya dan menangis seperti orang-orang pada zaman
jahiliyah.”
Nb... berbagai Sumber
Langganan:
Postingan (Atom)